PT. CENTIG TOUR WISATA MELAYANI UMROH DAN HAJI KHUSUS

Silahkan menghubungi Centig Tour Wisata untuk mendapatkan Layanan Unroh dan Haji Khusus dengan fasilitas terbaik dan biaya terjangkau.

CENTIG TOUR MENJADIKAN LAYANAN UMROH DAN HAJI TIDAK UNTUK SEMATA-MATA BISNIS

Menjadi pelayan Ibadah Umroh dan Haji adalah sebuah keniscayaan mengembangkan usaha sekaligus ibadah dengan memudahkan dan memfasilitasi lebih kepada jamaah yang mempercayakan layanan ibadah Umroh dan haji melalui CENTIG TOUR.

THOWAF 7 KALI MENGELILINGI KABAH ADALAH RUKUN WAJIB UMROH

Mengunjungi Baitullah Kabah di Masjidil haram sebagai upaya lebih mendekatkan diri manusia kepada Penciptanya dengan menelusuri sejarah Tauhid Ibrahim AS menjadikan Kabah sebagai Kiblat manusia dalam mentauhidkan Allah SWT.

ZIARAH KE MAKAM ROSULULLAH KE ROUDLOH DI MAJID NABAWI - MADINAH ALMUNAWAROH

Tidaklah afdol menjadi tamu Allah pada ibadah Umroh dan Haji tanpa menjadi tamu kekasih Allah Rosulullah Muhammad SAW di Taman Surganya Roudloh dengan menyampaikan salam kepada beliau dan para sohabatnya.

PROGRAM AFFORDABLE IBADAH UMROH DAN HAJI KHUSUS VISA FURODA

Kekhasan CENTIG TOUR adalah melayani Tamu Allah melalui Program Ibadah Umroh dan haji dengan layanan dan fasilitas terbaik dengan biaya rendah cukup dengan menyisakan faedah untuk operasional perusahaan.

HAJI KHUSUS VISA FURODA PT.CENTIG TOUR WISATA - MENDAFTAR TANPA ANTRIAN HAJI

Haji khusus Visa Furoda untuk Jamaah CENTIG TOUR adakah kekhasan layanan haji yang tanpa menunggu antrian di tahun berjalan, dengan biaya 22.000 USD untuk jamaah mendapatkan 26 HARI IBADAH HAJI ARBAIN dengan fasilitas HOTEL BINTANG LIMA, MAKTAB VIP dan layanan BUS SAPTCO.


Selasa, 25 Februari 2020

CHAT UMROH BERSAMA CENTIG TOUR WISATA


UMROH 10 HARI
OKT 2019 - APRIL 2020
RP.23.500.000

(Quad)
  • ALL IN - Langsung Berangkat ke Madinah
  • Mekkah Bintang 5 - Sheraton Hotel
  • Madinah Bintang 4 - Abraj Taiba
  • Include Perlengkapan, Handling
  • Include Asuransi
  • Pesawat FLYNAS
  • Durasi 10 Hari
  • Muthowif berpengalaman
  • Muthowifah berpengalaman
  • Tambahan Manasik Umroh di Madinah

UMROH PLUS TURKI
24 NOVEMBER 2020

Rp.36.500.000

(Quad)
  • Harga ALL IN - Langsung Berangkat ke Turkey
  • Turkey Bintang 4 + Paket Tour 3 Hari 2 Malam
  • Mekkah Bintang 5 - Sheraton Hotel
  • Madinah Bintang 5 - Province Al-Sham
  • Include Perlengkapan, Handling
  • Pesawat : Malaysian Air dan Turkeys Air
  • Muthowif berpengalaman
  • Muthowifah berpengalaman
  • Tambahan Manasik Umroh di Madinah

UMROH RAMADHAN AWAL

22 APRIL 2020

Rp.28.000.000

(Quad)

  • Harga ALL IN 
  • Langsung Berangkat ke Madinah
  • Mekkah Bintang 5 - Sheraton Hotel
  • Madinah Bintang 4 - Abraj Taiba
  • Include Perlengkapan, Handling
  • Include Asuransi
  • Pesawat FLYNAS
  • Durasi 13 Hari
  • Muthowif Berpengalaman
  • Muthowifah berpengalaman
  • Tambahan Manasik Umroh di Madinah






































































































UMROH IDUL FITRI DI MEKKAH

17 Mei 2020

Rp.30.000.000
(Quad)
  • Harga ALL IN 
  • Langsung Berangkat ke Madinah 
  • Mekkah Bintang 5 - Sheraton Hotel
  • Madinah Bintang 4 - Abraj Taiba
  • Include Perlengkapan, Handling
  • Include Asuransi
  • Pesawat FLYNAS
  • Durasi 13 Hari
  • Muthowif Berpengalaman
  • Muthowifah berpengalaman
  • Tambahan Manasik Umroh di Madinah





























































Senin, 24 Februari 2020

Bulatkan Niat Tulus dan Bersih, Insya Allah Bisa Umroh, Pembiayaan SYARIAH Pihak Ketiga Tanpa Agunan Siap Membantu


Niat baik saja tak cukup. Karena setiap niat baik dan diucapkan dalam doa kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan dan hati yang bersih sekalipun harus melewati kerikil Insya Allah pasti diberi jalan terbaik olehNya.

Setiap kita yang muslim dan muslimah ingin sekali menginjakkan kaki di tanah suci untuk beribadah umroh bersama jamaah lainnya. Sungguh indah sekali untuk mempertebal iman kita kepada Allah SWT.

Seperti kisah seseorang yang tak mau disebut namanya, berawal dari niat ingin ibadah umroh, ia rela menyisihkan sebagian uangnya sedikit demi sedikit ditabung. Namun, di tengah jalan dirinya harus merelakan tabungan umrohnya untuk santri yang lebih perlu diberangkatkan umroh. Menyerah? Tidak sama sekali. Bahkan semakin memupuk niatnya itu. Sehingga niatnya itu diwujudkan oleh Allah SWT, Insya Allah bisa umroh. Segala jalan yang awalnya tertutup menjadi terbuka dan dilapangkan.

Apakah kita juga ingin seperti dirinya namun belum mendapatkan kesempatan? Jangan pernah berkecil hati jika belum bisa umroh karena Allah SWT tak pernah tidur. Niat tulus dan bersih nilainya sama besar dengan ketika sudah bisa umroh.

Apalagi ditambah dengan menerapkan gaya hidup hasanah sebagai seorang muslim dan muslimah karena sesungguhnya Hasanah tak sejauh Jeddah. Hasanah hanya sejauh hati dan niat kita.

Centig Tour Wisata bersama AMITRA Group ASTRA memfasilitasi gaya hidup Hasanah, dimana ibadah umroh ditujukan untuk memperoleh peningkatan kualitas iman sehingga meningkatkan potensi Hasanah di dalam setiap insan. Untuk itu AMITRA bekerjasama dengan Centig Tour Wisata, Insya Allah amanah agar dapat memberikan layanan yang Hasanah kepada para jamaah.

AMITRA menawarkan Umroh dengan hanya membayarkan DP 20% tanpa agunan, dan sisa biaya umroh dicicil sepulang dari ibadah umroh.

Aqad jual beli layanan umroh AMITRA dengan aqad IJAOH, tanpa denda keterlambatan dan tanpa bunga, sehingga dipastikan SYAR'i dan jauh dari Riba. Jadi dalam hal ini bukan dana talangan atau dana pinjaman, melainkan jual beli yang pembayaranya dicicil setelah umroh, sesuai dengan Fatwa MUI No.9 tahun 2000.













Berlakunya Biaya Asuransi Umroh di Awal Tahun 2020, Membuat Kenaikan Biaya Visa Umroh

Di awal 2020 ini Kerajaan Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan baru terkait visa umroh. Dipastikan biaya umroh pun akan terkerek naik.
Kebijakan baru tersebut adalah Penambahan Biaya untuk visa umroh berupa asuransi dengan besarannya adalah SR189 atau US$52 untuk setiap calon jamaah yang akan mengurus visa umroh mulai berlaku per 1 Januari 2020.
Hal ini terungkap dalam Surat Edaran DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji & Umrah Republik Indonesia (Amphuri), bernomor UMR/STD/020 tertanggal 2 Januari 2020 perihal Kenaikan Biaya Visa Umroh. Surat ini ditujukan kepada para pimpinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Anggota Amphuri.
Berdasarkan pengecekan pada system aplikasi visa umroh hari Rabu tangggal 1 Januari 2020 pukul 00.00 WSA (Waktu Saudi Arabia)/04.00 WIB, dapat kami sampaikan informasi penambahan biaya visa umroh untuk asuransi (Insurance Fee) sebesar yang SR189 atau US$52 bagi setiap jamaah umroh diberlakukan oleh Kementerian Haji Saudi Arabia.
Dalam surat yang ditandatangani Sekjen DPP Amphuri H Firman M Nur dan Kabid Umroh H Islam Saleh Alwaini itu juga menjelaskan dengan adanya penambahan biaya visa umroh yang mulai diberlakukan pada system e-visa Umroh, diharapkan seluruh anggota Amphuri dapat segera menyesuaikan dan mengkoreksi biaya serta harga paket perjalanan umrohnya.
Dengan demikian calon jamaah yang akan berangkat umroh mulai tahun 2020 ini akan ada biaya tambahan sebesar kurang lebih Rp750.000 setiap jamaahnya.
Kenaikan biaya ini bukan kebijakan dari travel tapi kebijakan dari Kerajaan Arab Saudi dengan konsekuensinya adalah jika tidak melakukan penambahan biaya asuransi ini visa umrohnya tidak diterbitkan dan calon jamaah tidak bisa melaksanakan perjalaanan umroh.
Adapun rincian biaya asuransi visa umroh ini jamaah akan bisa klaim sebesar, SR500 maksimal jika terjadi keterlambatan keberangkatan, SR5.000 real maksimal jika terjadi pembatalan keberangkatan, SR10.000 maksimal jika meninggal dunia/pemulangan jenazah, SR100.000 masksimal jika meninggal dunia karena kecelakaan, SR100.000 masksimal jika terjadi kondisi gawat darurat kesehatan serta SR380 juta maksimal jika terjadi bencana besar. Sementara itu, Ketua DPD Amphuri Sumbagsel H.Abdullah Basyaiban ketika dikonfirmasi via telpon menanggapi persoalan bakal ada kenaikan tarif visa ini.
Sebenarnya sudah kita prediksi sebelumnya sebab ini merupakan bagian dari asuransi untuk calon jamaah umroh dengan kontribusi nilai klaim yang lumayan besar bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita sebagai calon tamunya Allah di kota Madinah dan Mekkah mau tidak mau harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan dari negara Saudi Arabia.
Walaupun tentunya berdampak pada beban kenaikan harga bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh dan bagi penyelenggara/biro perjalanan bisa berdampak penurunan profit keuntungan demi menyeimbangkan harga paket umroh sesuai harga pasar.
Abdullah menambahkan lagi bahwa sebagai ketua pengurus DPD Amphuri Sumbagsel tentunya kita akan menginformasikan kenaikan tarif ini kepada pengusaha biro perjalananan di sumsel yang tergabung dalam keanggotaan Amphuri agar mereka bisa menyampaikan dengan para calon jamaahnya.
Tentunya Harapan kita semua semoga pemerintah indonesia bisa berhasil dalam melakukan upaya pendekatan ke pemerintah arab saudi untuk penurunan akan tarif insurance fee ini, “tutupnya.

BACAAN SHOLLAT OLEH SYEIKH IMAM BESAR MASJIDIL HARAM


Setiap umat Islam pasti mendambakan untuk bisa pergi berkunjung ke dua tanah haram (suci) Makkah dan Madinah. Termasuk dengan suara-suara menyayat hati dari bacaan salat para imam.

Ada kecenderungan peningkatan jumlah jemaah saat bulan Ramadhan. Bahkan selama 8 hari pertama Ramadhan di tahun ini, sudah 8 juta jemaah dari berbagai negara yang umrah di Masjidil Haram.

Menikmati bulan Ramadhan di Tanah Suci seolah menjadi impian sebagian besar umat Islam di dunia. Mereka ingin menghabiskan waktu untuk lebih dekat dengan Sang Ilahi.

Mendengar lantunan ayat suci yang khusyuk dari para Imam Besar Masjidil Haram pun menjadi salah satu keistimewaan tersendiri di bulan suci ini.

1. Waktu fajar Makkah 22 September 2019 | Sheikh Dr Saud Shuraim| Suratul-An-Nisa

Jumat, 21 Februari 2020

HAJI DAN UMROH ITU PANGGILAN, DIPANGGIL ATAU TERPANGGIL ??

Allah tidak MEMANGGIL orang-orang yang MAMPU tapi Allah MEMAMPUKAN orang-orang yang TERPANGGIL untuk berkunjung ke Baitullah (ka’bah).

Menurut makna bahasa, Haji berarti menyengaja atau mengunjungi, sedangkan dalam terminologi islam, Haji itu berarti berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan beberapa amalan-amalan seperti wukuf, tawaf, sa’i serta amalan lainnya pada masa tertentu untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.  Keseluruhan rangkaian pelaksanaan ibadah haji itu dilakukan di Arab Saudi, sehingga siapapun yang berangkat kesana tentulah orang yang mampu dan memiliki bekal materi yang cukup.

Bila anda selesai membaca catatan saya ini kemudian anda langsung berniat dan bersungguh-sungguh akan melaksanakan Haji atau Umroh, ada 2 kemungkinan saja yang bakal terjadi.

  1. Anda mempunyai kesempatan bisa melaksanakan keinginan Haji & Umroh.
  2. Anda tidak mempunyai kesempatan untuk melaksanakan keinginan Haji & Umroh.
Untuk memahami bahasa “punya kesempatan” atau “tidak punya kesempatan” dalam hal Haji & Umroh kita cukup mengingat contoh nyata  “Tukang Becak Naik Haji” , "Penjual Gorengan Naik Haji setelah Menabung selama 20 tahun" ,  atau sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” kemudian... tengok teman atau tetangga kita yang mampu beli mobil Rp.100jt – Rp.500jt hingga 1 milyar  tapi belum Haji juga walau ongkos haji hanya berkisar Rp.38 jutaan. Begitulah rahasia Haji .... 

- Banyak orang yang mampu tetapi tidak sempat.
- Ada yang sempat tetapi ia tidak mampu.
- Ada lagi yang sempat dan mampu tetapi tidak sehat.
- Ada juga yang mampu, sempat dan sehat tetapi harus menunggu 15 tahun lagi.
- Ada yang mampu, sempat dan sehat tetapi hatinya tidak tergerak untuk berhaji.

(maaf tidak ada niat menyindir si miskin atau si kaya, ini dalam konteks pemahaman "kesempatan" itu tadi).


HAJI / UMROH ITU PANGGILAN, DIPANGGIL, ATAU TERPANGGIL ?

Untuk memudahkan memahami kata di atas, kita sandingkan saja padanan perubahan kata “panggil” dengan “daftar” : “panggilan, dipanggil, terpanggil”  dengan  “daftaran, didaftar, terdaftar”.

Untuk jadi “Terdaftar”, kita harus daftar terlebih dahulu seteleh kita tahu adanya pengumuman pendaftaran dan kita juga harus pastikan bahwa kita sudah ada didaftar. Begitu juga sebelum kita jadi “Terpanggil” tentu kita harus merespon panggilan agar kita bisa dipanggil dan masuk daftar Terpanggil.

Allah sudah menyebarluaskan panggilan atau undangan ini kepada seluruh umat manusia. Undangan ini sudah dibuat oleh Allah dan disebarluaskan untuk hamba-Nya sejak ribuan tahun lalu oleh Nabi Ibrahim AS dan dilanjutkan oleh Rasulullah SAW, undangan ini akan tetap ada sampai akhir zaman.

Panggilan itu tidak ditujukan khusus layaknya undangan resepsi, undangan dinner, cocktail party atau jenis undangan lain, dimana kita mempunyai pilihan mau atau tidak mau, bisa atau tidak bisa, kadang-kadang malah ada perasaan ‘tidak enak’ pada si pengundang bila tidak menghadiri.

Panggilan yang satu ini adalah sebuah “inisiatif” yang didasari keimanan dan taqwa, yang ‘mengharuskan’ diri untuk mau hadir, ‘harus’ bisa hadir, ‘harus’ merasa tidak enak jika tidak hadir.

Memang benar-benar tidak ada pilihan lagi bagi yang berkesempatan. Harus hadir. Urusan undangan yang satu ini kaitan tanggung jawabnya lebih berat daripada sekedar ‘tidak enak’ pada si Pengundang. Tidak semudah itu pula lantas kita ‘bisa’ menghubungi si Pengundang dan dengan enteng memohon maaf atas ketidak hadiran kita karena bermacam alasan-alasan tertentu.

Sebagaimana sama-sama diketahui bersama bahwa ibadah haji pada hakikatnya adalah merupakan napak tilas atas perjuangan Nabi Ibrahim as dalam mewujudkan ketaqwaan terhadap Allah SWT.  Nabi Ibrahim as dikenal sebagai Bapak Monoteisme (Tauhid), sebab beliaulah yang pertama sekali yang dapat membuktikan keesaan Allah SWTsecara rasional dan menolak ketuhanan tuhan-tuhan yang lainnya secara rasional pula.

Untuk itu beliau pulalah yang diperintahkan Allah SWT untuk menyampaikan seruan panggilan menunaikan ibadah haji itu sesuia dengan firman Allah SWT : Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (Q.S. Al-Hajj : 27).

Ibnu Abbas menyatakan bahwa setelah Nabi Ibrahim selesai membangun Ka'bah maka Allah berfirman kepadanya : Serulah manusia untuk pergi haji. Nabi Ibrahim agak ragu, apakah suara panggilannya akan didengarkan atau tidak. Ibrahim berkata : Wahai Tuhanku, bagaimana suaraku ini bisa sampai ? Kemudian Allah berfirman : Seru sajalah, Aku (Allah) yang akan menyampaikannya.

Kemudian naiklah Nabi Ibrahim ke Jabal Qubaisy dan menyeru : Wahai manusia ! sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadamu untuk berhaji di rumah Allah ini, agar Allah mengganjar kepadamu syurga dan melepaskan dari siksa neraka, maka berhajilah. Kemudian orang-orang menyahuti panggilan itu sembari membaca Talbiyah.

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imraan [3]; ayat: 96-97)

Jadi…. Allah  memanggil, kita dipanggil, tetapi hanya “sebagian” saja dari kita yang “terpanggil”. Itu semua tergantung respon kita setelah menerima panggilan. 

Saya pikir kurang tepat apa yang kita lakukan ketika ada orang yang mau berangkat haji/umroh kita ngomong (titip pesan) “nanti nama saya di panggil / di sebut  ya…..”  karena sebenarnya bukan kapasitas manusia (jamaah) untuk melakukan panggilan ini.  Cukuplah kita minta didoakan saja sesuai apa yang kita harapkan karena sesungguhnya sebagai insan kita mesti saling mendoakan dalam kebaikan.

BELUM ADA PANGGILAN

Saya sebenarnya kurang setuju dengan penyebutan haji adalah “Panggilan Allah”  atau dengan alasan “Belum Ada Panggilan”.  Dengan penyebutan “panggilan Allah” itu kok kayaknya mengesankan bahwa Allah itu pilih kasih kepada hambanya. Lah apa itu berarti orang yang belum haji itu bukanlah orang pilihan? bukanlah orang-orang yang disukai Allah ? Apakah Allah lebih memandang orang yang berhaji itu lebih mulia daripada mereka yang belum haji itu?  Apakah Allah sama sekali ndak melihat niat dan usaha hambanya itu untuk bisa berangkat ke tanah suci ?

Allah itu pasti suka kepada semua hamba yang beribadah kepadaNya, dan itu tidak terbatas hanya kepada ibadah haji saja. Allah pasti juga suka kepada mereka yang melaksanakan sholat, puasa dan ibadah lainnya, asal dengan satu syarat, bahwa semua itu dilakukan benar-benar niat karena Allah, bukan karena pamer atau niat lainnya.

Jadi istilah “Haji itu panggilan Allah”  akan lebih tepat bila diganti dengan “Haji adalah atas izin Allah”.


KEINGINAN YANG KUAT

Yakinlah bahwa Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Untuk bisa menjadi yang “terpanggil” niat saja tidak cukup. Harus dengan “niat dan keinginan yang kuat” yang dimanifestasikan dalam tindakan kita.  Berdoa setiap waktu dan mengerahkan segenap tenaga dan usahanya untuk bisa pergi ke Baitullah.    

Keinginan yang kuat akan menuntun kita ke jalan menuju Baitullah.  Kalo ternyata sampai menjelang ajal kita belum bisa merealisasikan niat dan keinginan kuat kita untuk mengunjungi Baitullah dengan berbagai alasan, kita masih ada peluang untuk berhaji yaitu anak cucu kita yang akan menghajikan.

BELUM SIAP

Jika kita lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim, bukankah kita sudah disiapkan sejak dini ?  Bukankah rukun islam adalah syahadat, sholat, zakat, puasa ramadhan dan haji ? Jika Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka Rukun Islam merupakan tiang-tiang penyangga utama bangunan itu.  Bangunlah tiang-tiang itu dan mulailah dari yang paling bisa dan memungkinkan untuk dibangun.  Sejak dini semestinya kita juga sudah harus siap-siap menyediakan material-material yang diperlukan untuk membangun tiang-tiang tersebut.  Namun kenyataannya banyak yang sekedar atau bersungguh-sungguh membangun 4 tiang utama dan mengesampingkan 1 tiang utama itu.

ANTREAN  HAJI  PANJANG

Semua rangkaian ibadah Haji adalah mengandalkan fisik. Usia semakin tua semakin berat melaksanakan ibadah haji. Maka lebih afdol ibadah haji dilaksanakan selagi muda dan sehat sehingga bisa melaksanakan semua rukun, wajib dan sunnahnya berhaji.

Sudah menjadi sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat ini ibadah haji di negara Indonesia menjadi suatu ibadah yang sulit untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan adanya "waiting list" yang sangat banyak, sehingga masa tunggu untuk pemberangkatan haji menjadi sangat lama.

Kalo hari ini anda langsung ke Kantor Depag untuk Daftar Haji, saya pastikan bahwa anda punya kesempatan berangkat haji 15 tahun lagi. Ya… 15 tahun lagi.  Bahkan ada wilyah yang daftar tunggunya sudah sampai 20 tahun lebih. Berapa umur anda sekarang ?  Kalau tidak daftar haji sekarang mau berangkat kapan?  Inilah yang menjadi renungan umat islam yang ada di Indonesia, sebab untuk mau pergi haji saja mesti antri 10-25 tahun lamanya bahkan bisa jadi bisa lebih lama lagi.

Panjangnya daftar tunggu haji ini menggambarkan tingginya minat masyarakat untuk bisa berangkat haji, hal ini bisa dimaklumi karena ibadah haji merupakan amalan yang paling utama dan memiliki keafdholan yang sangat besar. Menurut beberapa hadist yang pernah saya baca, selama orang yang melaksanakan haji itu tidak melakukan dosa syirik dan maksiat, maka tidak ada pahala yang lebih pantas bagi mereka selain mendapatkan surga. Allah juga pasti akan mengabulkan semua doa-doa yang dipanjatkan dan  sekaligus pula mengampuni juga semua dosa-dosanya.

Hampir bisa dipastikan karena antrean panjang haji  orang akan beralih ke Umroh (haji kecil).  Orang yang Umroh akan meningkat tahun-tahun mendatang. Perkembangan ekonomi Indonesia yang relatif stabil meningkatkan jumlah kelas menengah "middle class" Muslim. Pada saat yang sama, memberikan peluang lebih besar bagi kelas bawah "lower class" untuk menabung guna membiayai perjalanan naik haji atau umrah. Karena itu pula, jumlah Muslimin-Muslimat yang berniat naik haji dan umrah juga bakal berlipat ganda., Bisa jadi nanti pergi umroh pun menjadi sulit dan harus masuk daftar "waiting list" karena visa umroh pun terbatas jumlahnya.

Berkenan Membantu Umroh dan Haji ANDA.
0878 8371 1972